PeristiwaIsraa' Mabi Muhammad s.a.w. di masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permualaan surat ini mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya dikemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Ilustrasi. Rukun iman menjadi landasan perbuatan seorang Muslim bagaimanapun keadaannya, termasuk dalam masa pandemi seperti saat ini. Adhi Wicaksono Jakarta, CNN Indonesia - Rukun iman merupakan landasan kepercayaan seorang Muslim dalam agama Islam. Terdapat enam rukun iman yang wajib diyakini dalam dapat diartikan sebagai pilar atau tiang. Sedangkan iman bermakna kepercayaan. Sehingga rukun iman berarti pilar yang wajib dipercaya. Kepercayaan itu diwujudkan dengan cara membenarkan dan diyakini dari dalam diri atau hati, mengakui secara lisan atau kata-kata, dan mengamalkannya dalam bentuk tindakan iman juga menjadi landasan perbuatan seorang Islam bagaimanapun keadaannya, baik dalam susah dan senang, termasuk dalam masa wabah maupun pandemi, seperti pandemi infeksi virus corona. Dalam Hadist Riwayat Imam Muslim terdapat enam rukun iman yang wajib dipercaya."Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk," hadis riwayat Imam penjelasan mengenai rukun iman dalam Iman kepada Allah SWTRukun iman pertama yang wajib diyakini adalah percaya kepada Allah SWT. Setiap orang yang beragama Islam harus percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tiada Tuhan selain kepada Allah SWT juga berarti percaya bahwa Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, percaya kepada ketetapan Allah, dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Asmaul kepada Allah SWT diwujudkan dalam perilaku yang selalu menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya2. Iman kepada malaikatYang kedua, setiap Muslim mesti percaya bahwa Allah juga menciptakan malaikat dengan berbagai macam tugas. Jumlah malaikat sangat banyak dan ada 10 malaikat yang wajib 10 malaikat yang wajib diketahui1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu2. Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa5. Malaikat Munkar menanya ruh di alam kubur6. Malaikat Nakir bertugas menanya ruh di alam kubur7. Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia8. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia9. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka10. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu mempercayai keberadaan malaikat beserta tugasnya, manusia mesti mengamalkannya dan berperilaku yang baik. Misalnya percaya kepada malaikat berarti percaya ada yang mengawasi dan mencatat setiap perbuatan baik dan buruk yang Terdapat enam rukun iman yang harus diyakini umat Islam. AFP/GENT SHKULLAKU3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWTSetiap umat Islam juga mesti mengimani kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT yakni kitab Zabur kepada Nabi Daud AS, kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, kitab Injil kepada Nabi Isa AS, dan Alquran kepada Nabi Muhammad kepada kitab berarti mengamalkan apa yang terdapat dalam kitab suci tersebut. Umat Islam mesti berpegangan pada Alquran dalam menjalankan Iman kepada nabi dan rasulSetiap Muslim juga harus meyakini Allah mengutus nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu. Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diimani yakni dari nabi pertama Nabi Adam AS hingga nabi terakhir Nabi Muhammad pada nabi dan rasul diwujudkan dengan meyakini serta meneladani setiap kisahnya. Umat Islam juga mesti mengikuti ajaran Nabi Muhammad Iman kepada hari akhirUmat islam harus percaya bahwa hari akhir atau hari kiamat pasti akan terjadi. Terdapat dua kiamat yang diyakini yakni kiamat sugro atau kiamat kecil dan kiamat kubro atau kiamat sugro berupa bencana alam dan juga kematian. Sedangkan kiamat kubro berarti hancurnya semua alam semesta dan tanda dimulainya kehidupan kepada hari kiamat ditandai dengan berperilaku dan beribadah dengan baik bahwa setiap amal dan perbuatan bakal diperhitungkan dan dibalas Allah di hari Iman kepada qada dan qadarTerakhir, umat Islam mesti mengimani terdapat qada dan qadar yang baik maupun yang buruk. Allah sudah menetapkan baik dan buruknya takdir untuk beriman pada qada dan qadar, setiap orang yang beragama Islam harus berusaha dan juga berserah diri pada ketetapan Allah, apapun yang terjadi. Setiap orang juga harus berprasangka baik pada ketetapan Allah, baik dan buruknya, merupakan sesuatu yang baik untuk umatnya yang beriman dan bertakwa. ptj/asr [GambasVideo CNN]
RS64 Homili yang diberikan dalam rangka perayaan Misa Kudus, dan yang merupakan bagian utuh dari liturgi itu "pada umumnya dibawakan oleh Imam perayaan. Ia dapat menyerahkan tugas ini kepada salah seorang imam konselebran, atau kadang-kadang, tergantung situasi, kepada diakon, tetapi tidak pernah kepada seorang awam."
Setelah mempelajari tanda-tanda beriman kepada malaikat, selanjutnya kita akan mempelajari tanda-tanda beriman kepada Rasul. Iman kepada Rasul adalah salah satu bagian penting dalam keimanan seorang dari itu, kita harus benar-benar mengimani setiap Rasul yang dikirimkan Allah sebagai penyampai agamaNya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda beriman kepada Rasul yang perlu diketahui1. Mempercayai keberadaan RasulAllah berfirmanءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُRasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dengan yang lain dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat”. Mereka berdoa “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah285]Sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran, maka sebagai seorang muslim yang baik kita harus percaya bahwa Allah mengirimkan Rasul untuk membawa ajaran agamanya. Allah berfirman,يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًاWahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa’136].2. Mempercayai Rasul adalah manusia pilihanRasul adalah duta yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Rasul dipilih bukan karena ilmu atau usahanya seperti bertapa, melainkan karena dipilih langsung oleh Allah SWT. Allah berfirman,وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِDan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya untuk diberi rahmatNya kenabian; dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Baqarah105].قَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَAllah berfirman “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu dari manusia yang lain di masamu untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf144].3. Percaya mukjizat RasulRasul tak hanya diberikan wahyu untuk disampaikan kepada manusia saja, tapi juga mukjizat sehingga para pengikutnya akan percaya kebesaran Allah SWT. Allah berfirman,تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِRasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata langsung dengan dia dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mu’jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. [Al Baqarah253].Rasul bersabda,مَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi bukti-bukti mukjizat yang dengan semisal itu manusia beriman.” HR. Muslim4. Mengikuti ajaran RasulTindakan nyata sebagai bukti beriman kepada Rasul adalah dengan mengikuti ajaran Rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman jika ia justru bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulnya. Allah berfirman,قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَKatakanlah “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah “Ta’atilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali Imran31, 32]Mengikuti ajaran Rasul juga tidak bisa sembarangan hanya mengambil yang disukai lalu membuang yang tidak disukai. Seluruh ajaran yang dibawa para Rasul hendaknya diterima dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Misalnya seperti dalam penghakiman suatu masalah yang diberitahukan oleh Allah lewat Al Quran,فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًاMaka demi Rabbmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisaa65].5. Meneladani sifat dan sunnah RasulRasul bersabda,فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي – أي من يطول به العمر- فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًاSesungguhnya, barangsiapa yang hidup di antara kalian panjang umurnya, maka dia akan mendapatkan perbedaan yang sangat بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِMaka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah peganglah sunnah tersebut dengan gerahammu. [HR Abu Daud]6. Teguh memegang agamaSeorang yang beriman pada Rasul adalah orang yang selalu teguh dalam memegang agama. Ia akan selalu melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diajarkan oleh para Rasul. Allah berfirman,أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِTegakkanlah agama dan jangan kalian berpecah belah tentangnya. [Asy Syura 13].7. Selalu bershalawat untuk RasulSeseorang yang mencintai dan mengimani Rasul tentu akan rajin bershalawat untuk Rasul. Sebagaimana perintah Allah SWT,إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab 56]Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaأَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”Itulah tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang perlu diketahui. Sungguh mengimani Rasul menjadi bagian penting dari keimanan kita semua. Semoga artikel ini semakin menambah keimanan kita pada Allah dan rasul-rasulNya. Aamiin.
32.1. Sejarah Pertama Penyebaran agama Katolik di Piling. Kendati tanggal 8 Desember 1969 merupakan tonggak sejarah berdirinya Gereja Katolik di wilayah Tabanan, namun sesungguhnya sudah sejak tahun 1955 Agama Katolik telah diimani oleh umat Piling, Kecamatan Penebel. Hal ini dapat dilihat dalam buku Permandian Paroki Tangeb.
IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAHOleh Ustadz Kholid Syamhudi LcIman Keada Nabi dan Rasul Merupakan Salah Satu Rukun Iman Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakan salah satu rukun seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk menunjuki, membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Ditambah juga keharusan membenarkan bahwa mereka telah menyampaikan apa yang Allah turunkan kepada mereka dengan benar dan sempurna, dan mereka telah berjihad dengan sebenar-benarnya di jalan dalil tentang kewajiban iman kepada para rasul, ialah sebagai berikut Allah berfirmanءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُRasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dengan yang lain dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat”. Mereka berdoa “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah/2285].لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ باِللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَالْمَلَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّنَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقاَمَ الصَّلَوةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَBukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. [Al Baqarah/2 177].يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًاWahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa/4 136].Dalam ayat-ayat tersebut di atas, Allah memerintahkan kaum mukminin untuk beriman kepada Allah, RasulNya, Al Qur’an dan kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kewajiban beriman kepada para sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits Jibril yang terkenal, ketika ditanya tentang iman, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ كُلِّهِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِBeriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitab suciNya, para RasulNya dan hari akhirat serta taqdir yang baik dan yang hadits ini, Rasulullah menjadikan iman kepada para rasul termasuk salah satu rukun iman. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Satu keharusan dalam iman, yaitu seorang hamba beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab suciNya, para RasulNya dan hari akhir. Dia harus beriman kepada seluruh rasul yang diutus dan seluruh kitab suci yang diturunkan.[1]Perbedaan Antara Nabi dan Rasul Para ulama berselisih pendapat dalam mendefinisikan nabi dan rasul[2]. Namun yang rajih kuat, menyatakan rasul adalah seorang yang mendapatkan wahyu dengan membawa syariat baru. Adapun nabi adalah seorang yang diberi wahyu untuk menetapkan syariat sebelumnya.[3]An-Nubuwah Kenabian Adalah Anugerah Ilahi An nubuwah kenabian merupakan perantara antara Sang Pencipta dengan makhlukNya dalam menyampaikan dari sisi makhluk, an nubuwah merupakan duta antara Allah dengan hambaNya, serta ajakan Allah kepada makhlukNya untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya kebenaran. Memindahkan makhlukNya dari kesempitan dunia menuju keluasan dunia dan akhirat. Sehingga kenabian merupakan nikmat petunjuk dari Allah kepada hambaNya dan anugerah Ilahi kepada ditinjau dari diri rasul tersebut, maka kenabian merupakan karunia Allah untuknya, pilihan Allah untuknya dari seluruh manusia dan hadiah yang Allah khususkan kepadanya dari seluruh makhluk.[4]Dengan begitu, kenabian tidak dapat dicapai dengan ketinggian ilmu, ibadah dan ketaatan. Kenabian juga tidak dapat dicapai dengan semedi, mengosongkan perut, meditasi dan yang lainnya. Namun kenabian merupakan anugerah Ilahi semata, dan pilihan dari Allah, sebagaimana firmanNyaاللهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلاَئِكَةِ رُسُلاً وَمِنَ النَّاسِ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌAllah memilih utusan-utusanNya dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [Al Hajj/2275].وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِDan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya untuk diberi rahmatNya kenabian; dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Baqarah/22105].Demikianlah, kenabian adalah kedudukan dan martabat yang tinggi, yang Allah khususkan kepada para nabi, semata-mata karena keutamaanNya, lalu Allah mempersiapkan dan memudahkan mereka mengembannya. Dengan keutamaan dan rahmatNya tanpa bersusah payah, Allah menjaga mereka dari pengaruh syetan dan menjaganya dari الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّاMereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayt-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. [Maryam/1958].Allah berfirman kepada Musaقَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَAllah berfirman “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu dari manusia yang lain di masamu untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf/7 144].Demikian juga Allah menceritakan pernyataan Nabi Ya’qub kepada anaknya وَكَذَلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ اْلأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى ءَالِ يَعْقُوبَ كَمَآأَتَمَّهَا عَلَى أَبَوَيْكَ مِن قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌDan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu untuk menjadi Nabi dan diajarkanNya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakanNya nikmatNya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmatNya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, yaitu Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [Yusuf/12 6].Ayat-ayat di atas jelas menunjukkan, bahwa kenabian bukanlah sesuatu yang dapat diraih dengan latihan dan pencarian dan angan-angan. Oleh karena itu, ketika kaum musyrikin berkataوَقَالُوا لَوْلاَ نُزِّلَ هَذَا الْقُرْءَانُ عَلَى رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍMengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri Mekkah dan Thaif ini?” [Az Zukhruf/43 31]Maka Allah menjawab dengan firmanNyaأَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمُت رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجَمْعَوُنَApakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabb-mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabb-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. [Az Zukhruf/43 32].Urgensi Iman Kepada Para Nabi dan Rasul Pertama Iman kepada kenabian an nubuwah adalah jalan mengenal untuk Allah dan mencintaiNya. Juga merupakan piranti untuk mencapai keridhaan Allah dan keselamatan dari adzabNya, serta menjadi dasar kebahagian dan keselamatan di dunia dan Islam Ibnu Taimiyah menyatakan “Iman kepada nubuwah merupakan dasar pokok keselamatan dan kebahagiaan. Barangsiapa yang tidak memahami benar permasalahan ini, akan bingung untuk mengetahui mana pintu petunjuk dan kesesatan, iman dan kufur, dan tidak dapat membedakan yang salah dan yang benar”.Kedua Kebutuhan hamba Allah untuk mengakui kenabian lebih besar dan mendesak daripada kebutuhan mereka terhadap udara, makanan dan minuman. Sebab, akibat kehilangan udara, makanan atau minuman hanyalah kematian dan kerugian dunia. Berbeda jika ia tidak mengakui kenabian, akan mengakibatkan kerugian di dunia dan Islam Ibnu Taimiyah berkata,”tanda-tanda kenabian termasuk menjadi bukti-bukti rububiyah Allah. Semuanya jelas dan nyata pada setiap orang, seperti kejadian yang tampak terlihat; karena makhluk membutuhkan pengakuan kepada Sang Pencipta dan para rasulNya.[5]Tidak diragukan lagi, setiap makhluk yang mukalaf membutuhkan untuk mengenal Allah, iman kepadaNya, beribadah kepadaNya dan mengenal para rasulNya serta mentaatiNya?. Oleh karena itu, Allah memudahkan hambanya untuk mendapatkan hal-hal Islam berkata,”Sesungguhnya sesuatu yang dibutuhkan pengenalannya oleh manusia seperti iman kepada Allah dan RasulNya, maka Allah menjabarkan dan memudahkan jalan mendapatkannya.[6]Kemudian Syaikh Islam Ibnu Taimiyah menambahkan “Demikianlah, setiap kali manusia sangat butuh mengenal sesuatu. Maka Allah memudahkan mereka dengan bukti-bukti yang mengenalkannya, seperti bukti-bukti yang menunjukkanNya, bukti-bukti kenabian RasulNya dan bukti-bukti ketentuan taqdir dan ilmuNya”.[7]Dalam masalah ini, Syaikh Islam Ibnu Taimiyah berkata “Sesungguhnya Allah menjadikan para rasul sebagai perantara antara Dia dengan hambaNya, dalam mengenalkan kepada mereka apa-apa yang bermanfaat dan yang merugikan mereka, dan menyempurnakan apa-apa yang mashlahat bagi kehidupan dunia dan akhirat mereka. Para rasul ini seluruhnya diutus untuk berdakwah kepada Allah, mengenalkan jalan untuk sampai kepada Allah dan menjelaskan keadaan mereka setelah sampai beliau rahimahullah menjelasakan beberapa pokok yang perlu diperhatikan Pokok pertama Mengandung penetapan sifat-sifat Allah, tauhid dan taqdir, serta penjelasan perlakuan Allah terhadap para wali dan musuhNya. Yaitu yang Allah kisahkan kepada hambaNya dan permisalan yang dibuat untuk Kedua Mengandung perincian syari’at, perintah, larangan dan perkara mubah, serta penjelasan apa-apa yang dicintai dan dibenci ketiga Mengandung iman kepada hari akhir, syurga, neraka, pahala dan Khalqu penciptaan dan al amru selain penciptaan, berporos kepada tiga pokok ini. Begitu pula kebahagiaan dan kesuksesan pun tergantung padanya. Tidak ada jalan untuk mengenal semua ini, kecuali dari para rasul; karena akal tidak mengerti perincian dan tidak dapat mengenal hakikatnya; walaupun akal dapat mengenal sesuatu yang darurat darinya secara global, seperti layaknya orang yang sakit, ia memerlukan obat dan orang yang mengobatinya, namun tidak mengetahui diagnosa penyakit dan resep hamba kepada risalah, jauh lebih besar dari kebutuhan orang sakit terhadap pengobatan. Pasalnya, karena batas perkiraan dengan tidak adanya thabib dokter adalah kematian badan. Sedangkan seorang hamba, jika tidak mendapatkan cahaya dan pancaran risalah, maka ia telah mati sebelum waktu ajalnya, dan tidak diarapkan akan ada kehidupan dalam dirinya untuk selamanya, atau ia akan sengsara dengan kesengsaraan yang tidak akan diselingi kebahagiaan selama-lamanya.. Oleh karena itu, tidak ada keberuntungan, kecuali hanya dengan mengikuti Rasul”[8]Ibnul Qayyim berkata “Dari sini diketahui, urgensi seorang hamba untuk mengenal rasul, ajaran dan membenarkan beritanya, serta mentaati perintahnya, melebihi segala kepentingan lainnya. Sebab, tidak ada jalan kebahagian dan kesuksesan di dunia dan akhirat, kecuali hanya di tangan para rasul. Tidak ada jalan mengenal kebaikan dan kejelekan secara terperinci, kecuali dari mereka. Dan tidak akan mendapatkan keridhaan Allah, kecuali dengan mereka. Perkara baik dari amalan, perkataan dan akhlak, tidak lain adalah petunjuk dan ajaran mereka. Amalan, perkataan dan akhlak mereka merupakan timbangan untuk seluruh amalan, perkataan dan akhlak manusia. Dengan mengikuti mereka, terseleksi orang yang mendapat petunjuk dan yang sesat. Sehingga kebutuhan manusia terhadap mereka lebih besar dari kebutuhan badan kepada nyawanya, mata terhadap cahaya dan nyawa terhadap kehidupannya. Apapun kepentingan dan kebutuhan yang terbetik, kepentingan dan kebutuhan hamba terhadap para rasul lebih tinggi di atasnya. Bagaimana tanggapan anda terhadap sosok yang petunjuk dan ajarannya jika hilang darimu sekejap mata saja akan merusak hatimu, dan menjadi seperti ikan yang terpisah dengan air dan diletakkan di penggorengan? Seperti itulah keadaan hamba ketika hatinya lepas dari ajaran para rasul, bahkan bisa lebih fatal lagi. Namun tidak akan ada yang merasakan hal ini, kecuali kalbu yang hidup”[9].Kandungan Iman Kepada Para Nabi dan Rasul Pertama Meyakini dengan benar dan mantap bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak untuk menyembah Allah saja dan mengkufuri sesembahan substansi dakwah para rasul, dari yang pertama sampai yang terakhir sama, yaitu mentauhidkan Allah dalam uluhiyah, rububiyah dan asma’ wa sifat nama dan sifat Allah, dan meniadakan lawannya atau meniadakan kesempurnaannya[10]. Begitulah, para nabi dan rasul membawa agama satu, yaitu Islam, dan setiap rasul menegaskan kepada kaumnyaيَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَالَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُHai kaumku, sembahlah Allah, karena sekali-kali tidak ada ilah bagimu selain Dia. [Al Mu’minun/23 23].Dan firmanNyaوَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَDan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thagut itu. [An Nahl/16 36].Seluruh syariat mengajak kepada tauhid. Itulah inti sari dakwah para rasul sejak Nabi Nuh Alaihissallam sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Islam Ibnu Taimiyah berkata “Inilah agama nabi yang pertama sampai nabi terakhir dan para pengikut mereka, yaitu Islam. Agama Islam itu, intinya ialah beribadah kepada Allah saja yang tidak ada sekutu bagiNya. Ibadah kepada Allah di setiap waktu dan tempat, yaitu dengan mentaati para rasulNya. Sehingga seorang hamba beribadah kepadaNya dengan tidak menyelisihi ajaran para rasul tersebut, sebagaimana orang yang Allah ceritakan dalam firmanNyaأَمْ لَهُمْ شُرَكَآؤُاْ شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَالَمْ يَأْذَن بِهِ اللهُApakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah. [Asy Syura/42 21].Tidaklah beriman kepada Allah, kecuali orang yang beribadah kepada Allah dengan mentaati para rasulNya. Dan tidaklah beriman kepada Allah dan beribadah kepadaNya, kecuali orang yang beriman kepada seluruh para rasul dan mentaati mereka. Sehingga setiap rasul ditaati sampai datang rasul berikutnya, lalu ketaatannya diberikan kepada rasul yang tersebut”.[11]Kedua Beriman bahwa para rasul adalah orang yang memberikan petunjuk dakwah dan bimbingan menuju hidayah, sebagaimana firman Allah إِنَّمَآأَنتَ مُنذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍSesunguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. [Ar Ra’d/13 7].Dan لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ صِرَاطِ اللهِDan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Yaitu jalan Allah. [Asy Syura/42 52-53].Adapun hidayah taufiq, hanyalah di tangan Allah, Dialah yang membolak-balik hati dan mengatur segala perkara.[12]Ketiga Membenarkan kerasulan dan mengakui kenabian mereka. Meyakini bahwa mereka jujur dan benar dalam menyampaikan semua yang dari Allah. Mereka telah menyampaikan risalah Ilahi, serta menjelaskan kepada semua manusia semua, yang tidak mereka ketahui[13]. Para rasul tidak pernah menyembunyikan satu huruf pun dari risalah Ilahi. Mereka tidak merubah, menambah dan mengurangi dengan sesuatu. Allah berfirmanفَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُMaka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan amanat Allah dengan terang. [An Nahl/16 35].Barang siapa yang mengkufuri salah seorang dari mereka, berarti telah mengkufuri seluruh para rasul dan kufur terhadap Allah yang mengutus mereka. Allah الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُRasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami ta’at”. Mereka berdoa “Ampunilah kami ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah/2 285].إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً أُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُوْلاَئِكَ سَوْفُ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًاSesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasulNya, dan bermaksud memperbedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasulNya, dengan mengatakan “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian yang lain,” serta bermaksud dengan perkataan itu mengambil jalan tengah diantara yang demikian iman atau kafir, merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya dan tidak membedakan seorangpun diantara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An Nisaa/4 150-152].Keempat Beriman bahwa Allah meninggikan derajat sebagian rasul atas sebagian lainnya. Menjadikan Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai khalilNya. Berbicara kepada Nabi Musa Alaihissallam, mengangkat Nabi Idris Alaihissallam pada martabat yang tinggi, dan menjadikan Nabi Isa Alaihissallam sebagai hamba dan rasulNya serta Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِRasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata langsung dengan dia dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mu’jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. [Al Baqarah/2 253].وَاتَّخَذَ اللهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلاًDan Allah mengambil Ibrahim menjadi khalilNya kesayanganNya. [An Nisaa/4 125]قَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتًكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَAllah berfirman “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu dari manusia yang lain di masamu untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu, dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf/7 144].وَكَلَّمَ اللهُ مُوسَى تَكْلِيمًاDan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. [An Nisaa/4 164]وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّاDan ceritakanlah hai Muhammad kepada mereka, kisah Idris yang disebut di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. [Maryam/19 56-57].Kelima Beriman kepada para nabi dan rasul secara umum, baik yang telah kita ketahui maupun yang belum kita ketahui. Demikian juga beriman secara khusus kepada setiap nabi dan rasul yang telah Allah sebutkan namanya, dengan berkeyakinan bahwa Allah memiliki para rasul lainnya yang tidak Dia kisahkan. Allah berfirmanوَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَDan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. [Al Mu’min/40 78]Keenam Mentaati para nabi dan rasul dengan mengikuti seluruh perintah mereka dan menjauhi seluruh larangannya, serta berjalan di atas manhaj mereka. Karena, mereka telah menyampaikan syari’at dari Allah. Mereka sebagai contoh teladan bagi umat mereka. Allah memberikan kema’suman kepada mereka dalam menyampaikan berita dari Allah dan risalahNya menurut kesepakatan umat. Allah berfirman tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَKatakanlah “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah “Ta’atilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali Imran/3 31-32]Taat dan ibadah kepada Allah dengan mengikuti dan mencontoh mereka. Sedangkan yang menjadi kewajiban kita adalah beramal dengan syari’at rasul yang diutus kepada kita, yaitu Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang menjadi penutup sekalian para nabi dan rasul. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam diutus untuk segenap umat manusia. Allah berfirmanفَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًاMaka demi Rabbmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisaa/4 65].Demikianlah sebagian pembahasan mengenai iman kepada rasul. Mudah-mudahan bermanfaat.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi Edisi 10/Tahun VIII/1425H/2004M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Ibnu Taimiyah, Al Furqaan Baina Aulia’ Ar Rahman Wa Aulia’ Asy Sayithan, hlm. 77, dinukil dari muqaddimah yang ditulis Dr. Abdulaziz bin Shalih Ath Thawiyan dalam kitab An Nubuwwah karya Ibnu Taimiyah, Cetakan I, Tahun 1420 H, Maktabah Adhwaa’ As Salaf, Riyadh, KSA hlm. 1/37. [2] Lihat lebih lengkap tulisan Ibnu Ahmad Al Lambunji berjudul Iman Kepada Rasul Allah, dalam Majalah As Sunnah, edisi 12/TahunVI/ 1423H/2003M hlm. 42-43. [3] Tim Kurikulum Aqidah, Muqarrar At Tauhid Li Shaf Ats Tsaani Al Ali Fi Al Ma’ahid Al Islamiyah, tanpa tahun dan penerbit, hlm. 57. [4] Diambil dari muqaddimah yang ditulis Dr. Abdulaziz bin Shalih Ath Thawiyaan dalam kitab Al Nubuwwah, karya Ibnu Taimiyah, hlm. 1/19 [5] Al Jawaabu Ash Shahih Liman Baddala Din Al Masiih, hlm. 5/435. [6] Ibnu Taimiyah, Daru Ta’arud Al Aql Wa An Naql, tahqiq Muhammad Rasyaad Saalim, tanpa tahun dan penerbit, hlm. 9/66 [7] Ibnu Taimiyah, Daru Ta’arud Al Aql Wa An Naql, tahqiq Muhammad Rasyaad Saalim, tanpa tahun dan penerbit, hlm. 10/129 [8] Majmu’ Fatawa, hlm. 19/96-97. Lihat muqaddimah kitab An Nubuwah, hlm. 1/20-22, dengan tambahan. [9] Ibnu Al Qayyim, Zaad Al Ma’ad Fi Hadyi Khairi Al Ibaad, tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdulqadir Al Arna’uth, Cetakan II, Tahun 1418, Muassasah Ar Risalah, Bairut, [10] Hisyam Abdulqadir, Mukhtashar Ma’arij Al Qabul Bi Syarhi Sullam Al Wushul Ila Ilmi Al Ushul Li Haafizh bin Ahmad Al Hakami, Cetakan II, tahun 1413H, Daar Ash Shafwah, Kairo, Mesir, hlm. 200, 201. [11] Ibnu Taimiyah, Al Jawaab Ash Shahih Liman Baddala Din Al Masih, tahqiq Dr. Ali Hasan Naashir, Dr. Abdulaziz Ibrahim Al Askar dan Dr. Hamdaan Muhammad Al Hamdan, Cetakan II, Tahun 1419 H, Daar Al Aashimah, Riyadh KSA, hlm. 1/83-84. [12] Mukhtashar Ma’arij Al Qabul, hlm. 201. [13] Dr. Shalih bin Fauzaan Al Fauzaan, Al Irsyaad Ila Shahih Al I’tiqaad Wa Ar Radd Ala Ahli Asy Syirik Wal Ilhaad, Cetakan Pertama, Tahun 1423 H, Dar Al Aashimah, Riyadh, KSA, hlm. 235. Home /A3. Aqidah Makna dan.../Iman Kepada Para Rasul...
agamadan kitab suci. Sebagai muslimah mereka selalu berpegang teguh kepada kitab sucinya. Berikut ini bukan perilaku mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah SWT . A. meyakini bahwa kitab Allah SWT datang dari-Nya B. menjadikan kitab Allah SWTsebagai pedoman hidup C. mengamalkan isi kandungan semuanya
- Iman kepada Rasul Allah adalah rukun iman keempat dari 6 rukun iman dalam Islam. Enam rukun iman tersebut, secara beruruan adalah Iman pada adanya Tuhan Allah Yang Maha Esa, kepada malaikat, kitab-kitab, kepada rasul, hari kiamat, dan iman kepada qada dan kepada rasul-rasul Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah benar-benar menurunkan rasul-Nya kepada suatu masyarakat tertentu untuk menyampaikan siapa saja yang mengikuti rasul-rasul itu akan memperoleh hidayah dan petunjuk. Sebaliknya, bagi yang mengingkari Rasul-Nya akan tersesat. Dalil Rukun Iman Keempat Iman Kepada Rasul AllahDalil terkait iman kepada rasul Allah ini dan keberadaan rasul ini tertera dalam Alquran surah Al-Hajj ayat 75“Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” [22]75.Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk beriman kepada para RasulNya, tentu memiliki makna yang penting. Salah satu hal penting tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam kitabnya sebagai berikut“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS Al-Ahzab {33}21“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Az-Zariyat {51}56 Apa Hikmah Beriman Kepada Para Rasul Allah SWT? Hikmah beriman kepada rasul Allah adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemendikbud 20171141. Menyempurnakan rukun iman yang keempat2. Menjadikan kisah para Rasul sebagai suri teladan yang baik dalam hidup3. Termotivasi untuk melakukan perilaku sosial yang baik dalam masyarakat4. Tidak akan kehilangan arah dalam contoh manusia yang baik5. Timbulnya rasa cinta mahabah kepada para Rasul dan mulai mencontoh perilaku-perilaku terpujinya6. Mengetahui hakikat hidup seorang manusia, yaitu untuk taat beribadah kepada Allah SWT - Pendidikan Penulis Yulaika RamadhaniEditor Addi M Idhom
207 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya. Rasanya pembahasan mengenai masa seribu tahun sangat singkat, tetapi Yohanes telah menyampaikan apa yang harus disampaikan mengenai apa yang akan terjadi pada masa itu.. Pada akhir masa seribu tahun itu, dengan sengaja Iblis dibebaskan, sehingga sekali lagi dia menyesatkan bangsa-bangsa.
Latihan Soal Pilihan Ganda Materi Iman Kepada Rasul ALLAH SWT Beserta Jawaban Membaca ayat-ayatnya sebelum Allah menunjukkan azab bagi insan yang melaksanakan kezaliman merupakan salah satu … rasul Allah. a. Sifat b. Fungsi c. Tanda penghayatan d. Pengertian Ucapan, sikap dan segala ketetapan rasul disebut … a. Al-Qur’an b. Hadist c. Ijtihad d. Ijma Nabi yang namanya dituturkan oleh Al-Qur’an dalam Surah Al-Kahfi ayat 65-82 bersama Nabi Musa as. yakni … a. Khidir a. s. b. Nuh a. s. c. Luth a. s. d. Yakub a. s. Berikut ini tugas-tugas para rasul, kecuali… a. Menyatukan iman b. Membimbing umat manusia c. Mengajarkan ketauhidan d. Mengajarkan berbuat aniaya Para rasul yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan yang sangat tinggi disebut… a. Ulul azmi b. Ulul kitab c. Ali imran d. Ahlu kitab Salah satu fungsi rasul adlah menceritakan ayat-ayat Allah. Hal ini terdapat pada surah.. a. Ibrahim 4 b. Al-a’raf 35 c. Ar-Ra’d 7 d. An-Nahl 36 Kitab injil diturunkan Allah SWT. pada nabi … a. Musa b. Isa c. Nuh d. Yahya Berikut ini tanda penghayatan iman kepada rasul, kecuali .. a. Berselisih dan suka menipu b. Berjuang untuk agama islam c. Berdakwah kepada yang lain d. Berbuat jujur dengan kehidupan sehari-hari Rasul Allah SWT. yang memperoleh sebutan khalilullah berjulukan .. a. Musa b. Isa c. Ibrahim d. Muhammad saw. Kebenaran anutan rasul ALLAH swt. sanggup dibuktikan insan melalui banyak sekali macam cara dan yang paling fundamental melalui kacamata.. a. Ilmu pengetahuan b. Kebiasaan c. Pengalaman d. Keimanan Dapat membelah lautan dengan izin Allah SWT. merupakan salah satu mukjizat nabi … a. Isa b. Muhammad saw c. Ibrahim d. Musa Umat isalm sanggup mengetahui jumlah nabi dan rasul melalui teks …. a. Al-qur’an dan hadits b. Hikmah c. Taurat dan suhuf d. Al-qur’an dan injil Pengalam iman kepada rasul yakni melaksanakan perintah Allah SWT. berikut ini yang termasuk melaksanakan perintah Allah adalah… a. Dendam b. Bepuasa c. Merusak d. Riya Rasul Allah yang mempunyai ketampanan yang sangat menonjol berjulukan .. a. Yunus b. Sulaiman c. Yusuf d. Nuh Sifat yang tidak mungkin dimiliki nabi dan rasul yakni .. a. Jujur b. Menyampaikan c. Mengolok-olok d. Ramah Nabi Muhammad saw. sebagai khatamunnabiyyin, arti kata khatamunnabiyyin adalah… a. Penutup para malaikat b. Penutup para penghulu c. Utusan terakhir d. Penutup untuk para nabi 1. Orang yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri dan orang lain dinamakan .... a. Nabi b. Rosul c. Malaikat d. Kyai Jumlah nabi yang wajib diimani umat islam ada .... a. 10 b. 5 c. 25 d. 114 Sifat fatonah yang dimiliki seorang rosul berarti .... a. Jujur b. Menyampaikan c. Pintar d. Dapat dipercaya Nabi yang mempunyai mu’jizat bisa berbahasa hewan yakni nabi .... a. Muhammad b. Isa c. Sulaiman d. Musa Kegunaan mu’jizat yang dimiliki seorang nabi yakni sebagai berikut .... a. Menyiksa kaum kafir b. Berlaku sombong kepada musuh Allah c. Mengalahkan musuh-musuh Allah d. Menjadikan nabi bisa semena-mena alasannya kuat Nabi yang tidak mempan terbakar oleh api yakni .... a. Nabi Muhammad b. Nabi Isa c. Nabi Luth d. Nabi Ibrahim Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk menciptakan .... a. Kapal b. Tongkat c. Gedung d. Pedang Semua nabi membuatkan anutan yang sama yaitu berupa anutan .... a. Sufi b. Mu’jizat c. Takbir d. Tauhid Nabi yang pernah ditelan oleh ikan paus yakni nabi .... a. Adam b. Yunus c. Nuh d. Hud Kemampuan yang dimiliki oleh Nabi Daud AS yakni .... a. Mampu menciptakan kapal b. Mampu menciptakan baju besi c. Mampu menciptakan gedung tinggi d. Mampu berjalan secepat angin Anak nabi Nuh yang membangkang perintahnyanya yakni .... a. Qobil b. Habil c. Kan’an d. Ismail Nabi Adam diturunkan dari nirwana alasannya terbujuk rayuan iblis untuk .... a. Meminta istri kepada Allah b. Membuat kerusakan di surga c. Memakan buah Khuldi d. Bermain-main dengan malaikat Wanita yang diciptakan Allah SWT sebagai pendamping Nabi Adam AS yakni .... a. Siti Aminah b. Siti Khodijah c. Siti Maryam d. Siti Hawa Sifat tidak mungkin yang dimiliki seorang nabi yakni .... a. Pembohong b. Jujur c. Dapat dipercaya d. Pintar Nabi yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri yakni nabi .... a. Ismail b. Ibrahim c. Nuh d. Musa Kaum yang dihadapi Nabi Luth diberi Azab oleh Allah SWT alasannya kebiasaan mereka yang berupa .... a. Menyembah sapi b. Menyembah matahari c. Mencintai sesama jenis d. Mencintai bulan dan bintang Kaun nabi Nuh diberikan Azab oleh Allah SWT berupa .... a. Tanah longsor b. Angin topan c. Banjir besar d. Gempa bumi Nabi yang dianugerahi Allah SWT dengan kerajaan yang sangat megah yakni nabi .... a. Ibrahim b. Isa c. Dzulkifli d. Sulaiman Nabi yang menerima sebutan sebagai bapak para nabi yakni .... a. Nabi Muhammad b. Nabi Isa c. Nabi Adam d. Nabi Ibrahim Raja yang memusuhi nabi Musa yakni .... a. Raja Fir’aun b. Raja Abrahah c. Raja Namrud d. Raja Babilonia Ujian yang diberikan kepada nabi Ayyub yakni .... a. Sakit kulit di sekujur tubuhnya b. Kaum yang menyukai judi c. Anak yang suka membantah d. Raja yang sangat kejam Ayah nabi Muhammad berjulukan .... a. Abdul Muthalib b. Abdullah c. Abdul Wahab d. Abu Thalib Nabi yang merupakan epilog para nabi yakni .... a. Nabi Adam b. Nabi Sulaiman c. Nabi Ibrahim d. Nabi Muhammad Jawaban b. Fungsi b. Hadist a. Khidir a. s. d. Mengajarkan berbuat aniaya a. Ulul azmi b. Al-a’raf 35 b. Isa a. Berselisih dan suka menipu d. Muhammad saw. d. Keimanan d. Musa a. Al-qur’an dan hadits b. Bepuasa c. Yusuf c. Mengolok-olok d. Penutup untuk para nabi b. Rosul c. 25 c. Pintar c. Sulaiman c. Mengalahkan musuh-musuh Allah d. Nabi Ibrahim a. Kapal d. Tauhid b. Yunus b. Mampu menciptakan baju besi c. Kan’an c. Memakan buah Khuldi d. Siti Hawa a. Pembohong b. Ibrahim c. Mencintai sesama jenis c. Banjir besar d. Sulaiman d. Nabi Ibrahim a. Raja Fir’aun a. Sakit kulit di sekujur tubuhnya b. Abdullah d. Nabi Muhammad
2PHrTU. 7756ckn83t.pages.dev/357756ckn83t.pages.dev/5257756ckn83t.pages.dev/3757756ckn83t.pages.dev/1177756ckn83t.pages.dev/5137756ckn83t.pages.dev/2297756ckn83t.pages.dev/137756ckn83t.pages.dev/352
berikut ini tanda penghayatan iman kepada rasul kecuali